Tag Archives: Kanker Payudara

Wanita Perokok Sejak Usia Dini, Lebih Beresiko Mengidap Kanker Payudara

Risiko kanker payudara meningkat pada wanita perokok, terutama yang mulai merokok pada usia muda. Bukti ini telah ditemukan sejumlah peneliti dari American Cancer Society. Selama bertahun-tahun, para ahli mempertanyakan apakah merokok secara langsung terkait dengan risiko kanker payudara atau apakah ada hubungan antara kebiasaan perempuan merokok dan minum alkohol dengan kanker payudara.

Pada wanita, rokok dan alkohol sudah lama dicurigai bisa menjadi penyebab kanker payudara, beberapa penelitian terdahulu juga membuktikan hal yang sama. Selama lebih dari 13 tahun, para ahli menghitung 3.721 kasus kanker payudara invasif. Hasilnya tingkat kasus baru ialah 24% lebih tinggi pada wanita perokok daripada bukan perokok dan 13% lebih tinggi pada mantan perokok daripada yang bukan perokok.

Dan saat para ahli mengamati keterkaitan antara kanker payudara dengan alkohol, mereka menemukan fakta bahwa risiko wanita perokok mengidap kanker payudara hanya meningkat pada peminum dan mantan peminum alkohol, dan tidak terlihat peningkatan risiko pada mereka yang tidak pernah minum.

Risiko kanker payudara invasif tertinggi muncul pada wanita yang mulai merokok pada usia dini. Jika dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok, mereka yang mulai merokok sebelum siklus menstruasi pertama mereka memiliki risiko 61% lebih tinggi, sementara mereka yang mulai merokok setelah siklus pertama mereka, tetapi melakukannya pada 11 tahun atau lebih sebelum mereka memiliki anak, memiliki risiko 45% lebih tinggi.

Para ahli juga mengungkapkan bahwa penelitian mereka didukung oleh temuan studi kohort sebelumnya. Ketika mengkombinasikan hasil dari 9 studi (termasuk studi ini), mereka menemukan adanya kenaikan sebanyak 12% risiko kanker payudara di kalangan wanita yang mulai merokok pada usia muda, dan peningkatan 21% risiko pada wanita yang mulai merokok sebelum melahirkan anak pertamanya.

Mia Gaudet, PhD, direktur American Cancer Society of Epidemiologi Genetik, mengatakan bahwa jaringan payudara wanita belum sepenuhnya berkembang sampai setelah dia melahirkan anak pertamanya, hal tersebut membuatnya lebih sensitif terhadap efek berbahaya dari tembakau.